Living Legend Around Us
Sebuah undangan untuk menghadiri ulang tahun seorang penulis legendaris datang beberapa hari lalu. Senang rasanya mengetahui bahwa beliau tetap bersemangat di usianya yang telah senja. Dan juga haru menyeruak bahwa saya diberiNya kesempatan untuk bertemu langsung, belajar dan menyerap energi dari para living legend ini.
Pertemuan dengan Pak Ahmad Tohari di Jogja beberapa tahun lalu masih begitu lekat dengan saya. Seorang Nahdliyyin tulen, yang bijak, berwawasan luas dan lembah manah, rendah hati, bersahaja. Putra-putranya sukses semua. Dan beliau menitipkan pesan khusus pada saya berkenaan dengan penciptaan/kreasi dan menulis buku/novel. Matur suwun sanget.
Ibu NH Dini meski dalam novel-novelnya tampak garang, sangar, galak, tegas dan 'kejam', namun sesungguhnya ramah dan hangat juga baik hati. Kedisiplinan dan kegigihannya itu masih tampak hingga kini.
Pak Sapardi Djoko Damono kelihatan sekali kalau sudah sepuh dan agak lelah ya. Namun semangatnya juga patut mendapatkan acungan jempol. Kebeningannya bagaimanapun telah menginspirasi seorang Dewi Lestari melahirkan karya-karyanya yang juga bening.
Ada lagi penulis legendaris yang saya ingin temui, antara lain pak Taufik Ismail juga mas Rano Riantiarno dan mas Remy Silado. Waktu itu sempat sekilas berada dekat sekali posisinya dengan mas Remy Silado saat mau penutupan Asean Literary Festival. Beliau datang bersama keluarganya. Tapi saya keburu hendak ke stasiun Gambir karena khawatir ketinggalan kereta. Jadi belum sempat menyapa dan berbincang dengan beliau.
dian nafi dan pak sapardi djoko damono |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar