Kamu pasti nggak pernah kebayang ini, karena dia – that little
author lady in black- bahkan juga tidak pernah menyangka bahwa mimpi liar ini
akan datang padanya. Setelah tujuh bulan pertemuannya denganmu dan tidak
berbuah satu mimpipun tentangmu, tiba-tiba saja fajar tadi bunga tidur itu
datang. Dalam mimpinya, grup kalian manggung tapi tanpa kamu- si Ngocol- dan
teman akrabmu-Si Bijaksana. Daaan…nggak tahu gimana setelah manggung dan ketemu
di backstage, tiba-tiba teman grup Band-mu Si Ganteng Yang Galak itu melumat
bibirnya. That little lady in black menikmatinya, tetapi sebelah matanya
melirik temanmu yang satu lagi – Si Ganteng Tapi Manyun – dan dia bilang, “please,
jangan cerita keSi Ngocol.”
Oh my! Mimpi apa pula itu!
Perempuan mungil itu terbangun dan ketawa nggak jelas. Ki maksude
ngimpine ki opoooo…. Ahahaha :D
Btw, that’s just intermezzo, right?
Coz semua orang tahu sebenarnya dua temanmu yang lain itu
lebih ganteng dari kamu. Tapi entah karena suaramu yang lebih merdu, atau
karena kamu front man, atau karena dirimu yang nyata-nyata lebih kharismatik.
Terbukti tiap kali pasukan fans alias penggemar band kalian aka
fans-mu kumpul untuk menemui kalian, entah itu sebelum atau sesudah manggung
(baik di venue/lapangan atau di TV)
selalu mereka tetap setia menunggumu keluar untuk menemui kalian.
Menunggu dengan was-was dan excited, karena kamu meski mau kadang terlalu capek
atau sakit sehingga tak kuat untuk beraktifitas lebih, berharap kamu akhirnya
muncul, memberi salam dan menyempatkan foto bersama-sama dengan mereka.
Yach, padahal di situ mungkin tadinya sudah komplit semua.
Tiga belas orang pasukan perang juga tiga temanmu pemain Band, Si Bijak, Si Ganteng Tapi Galak dan si
Ganteng tapi Manyun. Mereka masih belum
cukup untuk para fans-mu. Kamulah maskotnya, masternya, kamu yang dnanti-nanti.
Meskipun begitu, kamu tetap lembah manah, rendah hati, tidak
sombong dan menghargai semua penghargaan yang datang padamu. With most grateful
and thankfulness. Mungkin sebab itulah
kamu makin dicintai dan dibanggakan serta diteladani.
Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar